Di antara unsur sebuah Hadits adalah keberadaan sanad. sanad atau disebut juga thariq adalah jalan yang dapat menghubungkan mathnul hadits (redaksi hadits) kepada nabi Muhammad SAW (Rahman, 1974:40). Sanad menggambarkan susunan orang-orang yang meriwayatkan hadits Sanad ini merupakan sebuah rangkaian yang berkesinambungan. Dan sebagai sebuah rangkaian tentu sanad ini ada yang kuat, sedang dan lemah. Keberadaan sanad dalam sebuah hadits begitu penting sebab merupakan neraca untuk menimbang kuat atau lemahnya suatu hadits.
Hadits terjaga dengan adanya sanad hadits. Dengan meneliti rangkaian sanad para ahli hadits dapat membedakan manakah hadits berderajat shahih, hadits hasan dan hadits dhaif (lemah) .
Sebuah hadits dapat memiliki beberapa sanad dengan jumlah penutur/perawi bervariasi dalam lapisan sanadnya, lapisan dalam sanad disebut dengan thaqabah. Signifikansi jumlah sanad dan penutur dalam tiap thaqabah sanad akan menentukan derajat hadits tersebut, sehingga yang perlu dicermati dalam memahami Hadits terkait dengan sanadnya ialah a) Keutuhan sanadnya, b) Jumlahnya, dan c) rawi akhirnya
Dalam istilah ilmu hadits posisi sanad yang paling lemah kedudukannya di sebut sanad dhaif. Sebuah hadits akan diposiskan tertolak (mardud) bila rangkaian sanadnya lemah (dhaif) dan hadits tersebut tidak dapat diterima sebagai dasar hukum dalam Islam.
.........
Rahman, Fatkhur. 1970. Ikhtisar Musthalhul Hadits.
definisi hadits. www. darul muttaqin.
Sarwat, Ahmad.Tingkatan dan Jenis Hadits. http://www.eramuslim.com/
Handanawirya, Abu Ilyas R.awas hadits-hadits palsu. www.muslim.or.id